Rabu, 07 Oktober 2015

Pengertian dan Prinsip - Prinsip Koperasi



Pengertian dan Prinsip – Prinsip Koperasi

A.    Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang – perorangan atau badan hukum yang tujuannya untuk mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dengan setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi bisa disebut sisa hasil usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil.
Definisi koperasi menurut para ahli, yaitu:
1.      Menurut ILO (International Labour Organization)
Cooperative defined as an association of person usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic end through the formation of a democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of risk and benefits of undertalking.
Menurut definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi, yaitu:
a.       Koperasi adalah kumpulan orang – orang (association of person).
b.      Pengabungan orang – orang tersebut berdasarkan kesukarelaan (voluntarily joined together).
c.       Terhadap tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic end).
d.     Koperasi yang dibentuk adalah satu organisasi bisnis atau badan usaha yang diawasi dan dikendalikan secara  demokratis (formation of a democratically controlled business organization).
e.       Terhadap kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable contribution to the capital required).
f.       Anggota koperasi menerima resiko dan keuntungan secara seimbang (accepting a fair share of risk and benefits of undertalking).
2.      Menurut Arifinal Chaniago
Koperasi adalah suatu perkumpulan beranggotakan orang – orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk keluar dan masuk dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
3.      Menurut P.J.V Dooren
Koperasi tidaklah hanya kumpulan orang – orang, akan teteapi juga merupakan kumpulan dari badan – badan hukum.
4.      Menurut Moh. Hatta
Koperasi adalah usaha bersama untuk memeperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong – menolong. Semangat tolong – menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan prinsip seseorang buat semua dan semua buat seorang.
5.      Menurut Munkner
Koperasi adalah organisasi tolong menolong yang menjalankan urusniaga secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong – menolong. Aktivitas dalam urusan niaga semata – mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong – royong.
6.      Menurut UU No. 25 Tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang – seorang atau badan hukum koperasi dengan melandasskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.
B.     Tujuan Koperasi
Dalam peraturan perundang – undangan Indonesia telah diatur tentang tujuan koperasi. Berdasarkan Pasal 33 UU No. 25 Tahun 1992, tujuan koperasi adalah:
1.      Memajukaan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat (Promote the welfare of members of cooperatives and community).
2.      Turut serta dalam membangun tatanan perekonomian nasional (Participate in building a national economic order) dalam rangka mewujudkan masyarakat yang makmur, adil dan maju dengan tetap berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945.
C.    Prinsip – Prinsip Koperasi
1.      Prinsip Munkner
a.       Keanggotaan bersifat sukarela.
b.      Keanggotaan terbuka.
c.       Pengembangan anggota.
d.      Identitas sebagai pemilik dan pelanggan.
e.       Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis.
f.       Koperasi sebagai kumpulan orang – orang.
g.      Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi.
h.      Efesiensi ekonomi dari perusahaan koperasi.
i.        Perkumpulan dengan sukarela.
j.        Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan.
k.      Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil – hasil ekonomi.
l.        Pendidikan anggota.
2.      Prinsip Rochdale
a.       Pengawasan secara demokratis.
b.      Keanggotaan yang terbuka.
c.       Bunga atas modal dibatasi.
d.    Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan jasa masing – masing anggota.
e.       Penjualan sepenuhnya dengan tunai.
f.       Barang – barang yang dijual harus asli dan tidak yang dipalsukan.
g.      Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip – prinsip anggota.
h.      Netral terhadap politik dan anggota.
3.      Prinsip Raiffeisen
a.       Swadaya.
b.      Daerah kerja terbatas.
c.       SHU untuk cadangan.
d.      Tanggung jawab anggota tidak terbatas.
e.       Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan.
f.       Usaha hanya kepada anggota.
g.      Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang.
4.      Prinsip Schulze
a.       Swadaya.
b.      SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggotanya.
c.       Tanggung jawab anggota terbatas.
d.      Pengurus bekerja dengan mendapatkan imbalan.
e.       Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota.
5.      Prinsip – Prinsip Koperasi Indonesia
1)      Menurut Undang – Undang No. 12 Tahun 1967
Jika dilihat dari sejarah perundang – undang koperasi Indonesia, maka sejak Indonesia merdeka sudah ada 4 undang – undang menyangkut perkoperasian, yaitu:
a.       Undang – Undang No. 79 Tahun 1958 tentang perkumpulan koperasi.
b.      Undang – Undang No. 14 Tahun 1965
c.       Undang – Undang No. 12 Tahun 1967 tentang pokok – pokok perkoperasian.
d.      Undang – Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian.
Prinsip – prinsip atau sendi – sendi dasar koperasi menurut Undang – Undang No. 12 Tahun 1967 adalah sebagai berikut:
a.       Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga Negara Indonesia.
b.    Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi.
c.       Pembagian SHU diatur menurut jasa masing – masing anggota.
d.      Adanya pembatasan bunga atas modal.
e.       Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat umumnya.
f.       Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka.
g.      Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya diri sendiri.
2)      Menurut Undang – Undang No. 25 Tahun 1992
Prinsip – prinsip menurut Undang – Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 5 dan yang berlaku saat ini di Indonesia disebutkan prinsip koperasi adalah sebagai berikut:
a.       Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b.      Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c.      Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing – masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).
d.      Pemberian balas jasa terhadap modal terbatas.
e.       Kemandirian.
f.       Pendidikan perkoperasian.
g.      Kerjasama antar koperasi.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar